Slank Ajak Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Lakukan Dakwah Islam Melalui Karya
Minggu, 23 Desember 2012 16:55 WIB
Ekspresi Kaka Slank saat memaparkan pendapatnya
Dalam Ultahnya yang ke 29 tahun, Group Musik Slank melakukan serangkaian kegiatan di Jogjakarta, diantaranya melakukan dialog budaya bersama Prof. Musa Asy’arie dan Dr. Zaztrow di hadapan ratusan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dan para penggemarnya (Slankers), bertempat di Convention Hall, kampus setempat, 23 Desember 2012.
Di hadapan para mahasiswa dan penggemarnya, para personil Slank menyampaikan, sepanjang usianya, Slank telah mengalami berbagai dinamika kehidupan yang penuh warna. Pahit-manis, jatuh bangun dan pengorbanan hidup telah mereka lalui, hingga dapat mencapai usia yang matang dengan personil-personil yang sangat solid. Pada usianya yang ke 29 (tepatnya Slank lahir pada tanggal 26 Desember 29tahun lalu), proses metamorfosis Slank, telah mencapai titik kesadaran ke arah spiritualitas dalam bermusik. Dalam kesadaran seperti ini, bagi Slank bermusik tidak sekedar mencari popularitas atau kekayaan.
Bermusik adalah melahirkan karya untuk membangitkan semangat dan spirit kemanusiaan, pluralitas, memperjuangan kebenaran, membela yang lemah, menyuarakan persaudaraan dan perdamaian dan sebagainya. Maka ke depan, karya-karya Slank akan selalu bicara tentang hitam putih secara jelas dan tegas. Tidak seperti keadaan yang selama ini terjadi yang selalu abu-abu. Misalnya hukum abu-abu, politik abu-abu, dan sebagainya.
Di hadapan mahasiswa dan para slankers, para personil Slank berpesan, sedapat mungkin selalu berjuang dan berupaya keras untuk bisa menciptakan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Itu adalah wujud dakwah Islam, “ katanya.
Sementara itu Musa Asy’arie dalam paparannya antara lain menyampaikan, pihaknya menyambut baik, agenda Ultah Slank di kampus UIN Sunan Kalijaga. Bagi Musa Asy’arie, dialog bersama Group Musik Slank adalah Dialog Budaya untuk memberikan semangat para Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga agar mereka memiliki daya juang yang gigih seperti para personil Slank. Agar mereka memiliki karakter yang kuat seperti contohnya Slank, sehingga berpengaruh kuat bagi kehidupan di sekelilingnya.
Saat ini UIN Sunan Kalijaga juga memiliki misi, salah satunya untuk mengembangkan kampus sebagai kampus budaya. Seperti visi UIN yang unggul dan terkemuka dalam memadukan Sains dan agama bagi peradaban. Hal ini bertolak bahwa jatuh bangunnya peradaban suatu bangsa adalah tergantung pada berhasil tidaknya dalam mengembangan sains dan karakter manusianya. Ketokohan Sunan Kalijaga, yang dijadikan nama kampus putih ini bisa dijadikan tauladan. Sunan Kalijaga berhasil membangun Karakter dan Budaya Jawa menjadi kuat dengan mengintegrasikan dengan nilai-nilai Islam. Sunan kalijaga juga berhasil membangun kehidupan masyarakat yang harmonis dalam perspektif multikultur. Apa yang diperjuangan Sunan Kalijaga tersebut, terus diimplementasikan dalam budaya akademik Kampus UIN Sunan Kalijaga, dengan membudayakan pengembangan Sains-teknologi dan nilai-nilai Islam melalui karya-karya nyata yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan alam semesta ini, bukan mengembangkan Islam yang dogma dan formal, Kata Musa Asy’arie. (Weni Hidayati-Humas UIN Sunan Kalijaga).
Komentar
Posting Komentar